Thursday, April 24, 2008

Kontroversi di Sektor Industri Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Sudah hampir 2 minggu ini, CNN dan TV di Jerman menyiarkan ttg kontroversi pemakaian bahan pangan untuk bahan baku pembutan bahan bakar.
Konon katanya, ditengah-tengah milyard-an orang yang kelaparan, bahan pangannya malahan dijadikan content utk bahan bakar.

Masih katanya juga, nanti-nanti kalau kita mengisi bensin.....bisa sama artinya dengan mengambil porsi makan banyak orang. Kita bermobil...atau berkendaraan bisa berarti membuat jutaan orang kelaparan. Pengen baca euy uraian panjang lebar tentang biodiesel... dari Djadja. Dan Lucky...kumaha solusi nya, Bu Marketing Manajer.

Side efek nya juga.....katanya harga pangan akan terus melambung, dan bahan pangan pun akan langka. Karena semua petani akan memasok hasil pertaniannya ke sektor industri penghasil bahan bakar. Dapat dibayangkan efek domino-nya. Nah, utk research efek
dominonya... .temen saya alumni FI ´86 Djadja kayaknya berkompeten deh. Mungkin juga  Fahmi Amhar, ilmuwan yang pernah saya kenal di FI ´86 dulu jago dalam mengulas ttg yang hal ini.

Dulu aja di sektor perhutanan, peladang.... kayaknya sih penampungnya...lebih suka mengekspor rotan ke luar indonesia, daripada disalurkan kepada pengrajin/pengusaha
industri barang dari rotan dan industri mebeul dari rotan. Padahal rotan adalah bahan baku utama industri tersebut.
Juga yang paling jelas, BBM kita...dulu selalu dijual ke luar Indonesia daripada utk memenuhi kebutuhan dalam negeri....karena jauh lebih menguntungkan segelintir oknum.

Kebayang kan, kejadian serupa akan terulang .....tapi di sektor yang sangat pokok....sektor pangan.

Kita tunggu aja solusi akhirnya.....semoga yang terbaik. Industri bahan bakar ramah lingkungan berjalan dengan baik......dan juga dilain pihak, semua orang  terpenuhi kebutuhan pangannya.

Bremen, 24.04.2008

2 comments: