Tuesday, April 22, 2008

Tanaman Hias - ku ternyataaaa.......adalah.........TANAMAN OBAT


foto ke- 4 ... di klik dari sini..

foto ke - 5 ..... dari sini...

Foto ke- 1  sampe ke- 3 adalah karya aku......yang kubuat pada tanggal tersebut....hari ini...

Bremen, der dreiundzwanzigste Äpril zweitausendacht

Setelah empat bulan di Bremen, akhirnya aku punya tanaman hias juga. Bentuknya seperti sejenis bonsai dan amat indah menawan karena warnanya sangat hijau.
Kata suamiku....ini percobaan dulu he..he..he.....
Dia ngomong gitu bukan tanpa alasan, dari dulu, aku memang gak bisa bertanam karena kurang telaten. Tapi masa sih ya...wong gak ada gawe gini, masa gak bisa nge-hidupin satu tanaman aja. Akhirnya, kurawatlah dia...dan sekarang sudah buanyak tumbuh kuncup2 daunnya.
Sayangnya, aku gak foto waktu tanaman itu baru dibeli 1 bulan yang lalu.
Penasaran...aku pengen tau, tanaman apa sih ini........setelah searching2....walah...walah....
Ternyata tanaman hiasku itu adalah tanaman yang buanyak banget di Indonesia.... bergeletakan dg suburnya di segala penjuru Indonesia.... Mungkin di sekitar rumahku di Indonesia juga banyak ha..ha..ha..ha...

Di bawah ini uraiannya....
Ternyata......tanaman hiasku adalah..........................

DAUN MANGKOKAN


Nama Asing : Araliaceae

Nama Sinonim N. cochlecltum (Lam.) Miq., Polyscias scutellaria (BurmJ.) Fosb., Panax cochleatum DC.

Nama daerah

Jawa: mamanukan (Sunda), godong mangkokan (Jawa), puring (Madura).

Nusa Tenggara: lanido, ndalido, ranido, ndari (Roti).

Sulawesi: daun mangkok (Menado), mangko-mangko (Makasar).

Maluku: ai lohoi, ai laun niwel, daun koin, d. papeda (Ambon), goma matari, sawoko (Halm.), rau paroro (Tern.), lanido (Roti). Melayu: daun koin, d. papeda, d. mangkok, memangkokan, pohon mangkok. Platitos (Tag.), saucer leaf, shell leaf (I).

Nama simplisia : Nothopanacis Scutellarii Folium (daun mangkokan).

Uraian Tumbuhan

Tumbuhan ini sering ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman pagar, walaupun dapat ditemukan tumbuh liar di ladang dan tepi sungai. Mangkokan di sini jarang atau tidak pernah berbunga, menyukai tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung, dan dapat tumbuh pada ketinggian 1 - 200 m dpl.

Perdu tahunan, tumbuh tegak, tinggi 1 - 3 m. Batang berkayu, bercabang, bentuknya bulat, panjang, dan lurus. Daun tunggal, bertangkai, agak tebal, bentuknya bulat berlekuk seperti mangkok, pangkal berbentuk jantung, tepi bergerigi, diameter 6-12 cm, pertulangan menyirip, warnanya hijau tua. Bunga majemuk, bentuk payung, warnanya hijau. Buahnya buah buni, pipih, hijau. Biji kecil, keras, dan berwarna cokelat.

Zaman dahulu, dalam keadaan darurat daunnya digunakan sebagai piring atau mangkok untuk makan bubur sagu sehingga dinamakan daun mangkok. Daun muda dapat dimakan sebagai lalap, urapan mentah, atau direbus dan dibuat sayur. Daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak. Perbanyakan dengan setek batang.

Sifat dan Khasiat........     ini nih  yang penting.....

Akar berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik). Daun berkhasiat sebagai diuretik, anti-radang (anti-inflamasi). Dan banyak lagi khasiatnya. Baca aja deh....ada cara pakainya juga.......


uraian lengkapnya di ambil dari makalah ini, jadi kalo mau baca lebih lengkap klik ini


6 comments:

  1. duh ini mertua gue punya nyo, hotel juga ada hahaha asikk nti gue minta yg mudanya yaaa

    ReplyDelete
  2. sok aja...gampang ceunah caranya...stek batang kecil atau daun ya....lupa lagi euy...ntar baca2 lagi.....elo kan tangan dingin, Fin.

    ReplyDelete
  3. sok aja pin....elo kan tangan dingin...ntar di sini..

    ReplyDelete
  4. :)) bagus nyo...
    gue juga sebenernya tangan dingin:P
    hanya selama dipalembang, belum mulai menanam lagi.
    palembang lagi panas bangettttttttttttttttttttttt

    ReplyDelete
  5. tanam atuh....itu teh tanaman obat...
    Stek aja...trus di bonsai...tanya pince ...caranya.

    ReplyDelete