Waktu membaca judulnya.......euh...ini sudah sangat sering dan isinya juga sudah sangat hafal. Terasa membosankan. Namun seringkali kita alami.
Ini adalah tentang kekuatiran......
Bersyukur aku bukan tipe orang berlama-lama memikirkan suatu masalah.
Bukan berarti tidak punya rasa kuatir. Malah kalo dihitung-hitung banyak banget kekuatiranku.
Tapi aku tidak tenggelam dalamnya.
Biasanya kekuatiranku timbul, jika suasana hati sedang murung, yang kadang-kadang tidak jelas apa sebabnya.
Atau jika aku mendengar sebuah berita yang mencemaskanku, misalnya produksi pesawat air bus menurun, atau berita nilai euro yang menguat tanpa terkendali....karena akan mempengaruhi mekanisme penjualan pesawat....karena harganya mahal, sulit terbeli dan nantinya akan berdampak luas pada perekonomian sektor transportasi juga...dan pastinya ke pekerjaan suamiku......
Dan dari situ muncul lagi kekuatiran baru yang lain....................nah...makanya harus di STOP....renungan-renungan .... gimana kalo nanti....gimana kalo.....gimana kalo.....yang selanjutnya membuat kita terpuruk dalam lembah kekuatiran.
Suamiku sering mengingatkan....
Kita nggak usah takut dan kuatir........karena yang memberi kita makan bukan siapa-siapa....bukan perusahaan tempat kita bekerja ......tapi Allah Bapa ....yang kita kenal dalam nama Yesus Kristus.
Aku juga ingat, ketika Dia memberi kekuatan untuk kami sepakat memutuskan pindah ke Bremen.
Melepas segala kepastian di Indonesia.Bekerja sebagai pegawai negeri dan pegawai IPTN.....meskipun pendapatan tidak seperti di sini, namun pasti ...pasti dan pasti ....sampai kami pensiun.
(cuman pasti bingung dengan biaya kuliah anak he..he..he..)
Tetapi setelah di Bremen......kami tidak pernah tahu apa yang terjadi tahun depan...........
Di belahan bumi yang ada industri pesawat mana lagi kami berada 2 tahun depan.......
Semua membuat kami harus bergantung pada Tuhan....dan tiap langkah berserah dan bertanya....gimana Tuhan?
Dalam keadaan yang selalu bertanya itu, DIA tidak mengijinkan kita memiliki rasa kuatir yang berlebih.
Karena dengan jelas DIA berkata :"Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari"
(ay 34).
Bagaimana hari-hari mu.......renungan harian online mengatakan boleh kuatir dengan porsi yang wajar......tapi jangan tenggelam dalam lembah kekuatiran!
Ein schönes Wochenende......Have a nice weekend....
GBU.
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
(Matius 6 : 26, 28 b)
Matius 6:25-34
"Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semua akan Tuhan tambahkan".
ReplyDeleteJadi intinya klo kita dekat ama Tuhan,..Tuhanlah yg sendiri bekerja buat kita.
Namun kita sbg manusia kadang naik turun nih.
yukkk..kita buat Tuhan senang. **amien **