Monday, August 18, 2008

Ärger mit Nachbarn...

Kesal (banget) pada tetangga.

Udahlah pa, sabar aja.

atau

Koq yang lain pada tenang ya, pa? Atau cuman Wohnung kita aja yang kedengaran keras.

atau

Yang penting bisa tidur lah, pa.

Itu yang sering aku ucapkan sejak tinggal di Wohnung kami.
Berarti sejak aku dan anak-anak tinggal di Bremen ini.
November 2007.

Buku Themen Neu 1 menginformasikan salah satu keputusan umum tentang aturan tinggal di negara Federasi Jerman, yaitu tentang aturan hidup di rumah tinggal.
Salah dua-nya adalah :
satu :
Von 13.00 bis 15.00 Uhr and von 22.00 Uhr bis 7.00 Uhr dürfen Sie im Haus keinen Krach machen, und auch nicht draußen im Hof oder im Garten. Auch die Kinder müssen dann leise spielen.
Dari jam 13.00 sampai jam 15.00 dan dari jam 20.00 sampai jam 07.00 dilarang  membuat keributan, juga di luar rumah, di halaman belakang maupun di halaman depan. Anak-anakpun harus bermain dengan tidak gaduh.
dua :
In der Wohnung darf man pro Tag 90 Minuten Musik machen. Aber man darf die Nachbarn nicht zu sehr stören.
Di dalam Wohnung boleh bermusik 90 menit perhari. Tetapi tidak boleh sangat mengganggu tetangga.

Tiap Jumat malam, aku pasti tegang....karena harus menyabarkan suami.
Persoalannya adalah  seringkali  tiap Jumat malam, tetangga di Wohnung atas kami mengadakan acara kumpul-kumpul dengan teman-temannya dan menyetel musik dengan amat keras.
Mereka adalah orang asli Jerman.
Selama 9 bulan di sini, kami selalu berusaha mencari alternatif lain utk mengatasi suara musik itu. Antara lain, ngungsi ke kamar lain....yang suara musiknya tidak terlalu mengganggu.
Menurut suamiku, tahun lalu, ketika kami masih di Indonesia....si cowok tersebut pernah masuk penjara karena setelah pesta heboh-nya.......dia berkelahi dengan pasangannya.
Dan beberapa bulan setelah keluar penjara, dia pernah dihajar oleh tetangga lain dan terjadi perkelahian sampai memecahkan kaca pintu masuk Wohnung.
dan tentu saja dia harus mengganti (kalo tidak mau masuk penjara).

Jumat, 15 Agustus 2008.......jam 8 malam mulai terdengar suara musik samar-samar.
Satu jam kemudian, suara musik mulai mengganggu.

Ayo temanin saya ke atas.
Aku menurut....dan kami berdua ke atas. Memencet bel.
Seorang wanita usia sekitar 40 tahunan keluar.

Entschuldigung....Die Musik ist so Laut.
Maaf...musiknya sangat keras...

Oke...wir machen leise.
Oke...kami akan pelankan.

Danke.

Terima kasih.

Kami pun dengan tenang kembali ke Wohnung kami.
Musiknya sudah pelan.
Tapi suamiku tetap pindah ke kamar yang jauh dari suara musik.

Jam 10.30 malam. Suara musik mulai terdengar mengeras.....
Anak-anak mulai gelisah.....mengeluh tidak bisa tidur.

Ma...kali ini kayaknya lebih keras dari biasanya.

Coba-in merem dulu.

Tiba-tiba suamiku masuk.
Anak-anak mengeluh sulit utk tidur.
Suamiku tampak menahan emosi. Kemudian mengajak kami semua complain ke Wohnung atas.
Pintu di buka setelah kami pencet bel untuk ke 2 kalinya, dua kali berturut2.
Keluar beberapa anak muda.

Germany law...after ten a clock at night.........stop!

Suamiku berkata dengan keras dalam bahasa Inggris.

Seorang diantara anak muda itu nampak mengangguk2.
Tapi kemudian keluar seorang cewek, dengan ngotot dia berkata.

Heute nacht aber ferien....
Malam ini malam libur..

Ja, stimmt. Sie müssen aber bitte leise machen.
Ja....tapi anda tolong jangan terlalu gaduh.

Jeden Sonntagmorgen storen immer die Nachbarn oben.
Die Kinder schreien.....weinen....and bla..bla...bla....( yang aku udah nggak ngerti ..soalnya ngebut..) so wie im Kindergarten.
Tiap hari Minggu pagi, tetangga diatas kami selalu ribut.
Anak-anaknya berteriak....menangis....dan.....dan.....seperti di taman kanak-kanak.

Das ist uns egal. Das ist Ihre Problem mit den Nachbarn. Jetzt können Sie bitte leise das Musik machen.
Itu bukan urusan kami. Itu urusanmu dengan mereka.
Sekarang tolong anda pelankan suara musiknya.

I call police.....

aku dengar suamiku berkata begitu.

Si cowok pemilik rumah akhirnya keluar juga. Dia mengulangi kata-kata si cewek tadi.

Jeden Montag storen immer die Nachbarn oben.
Schreien.....weinen....and bla..bla...bla....
plus.....Ich bin der Polizei.

Cowok ini nantang. Karena dia tahu, kami adalah orang asing.
Mungkin dia pikir, kami tidak akan berani telpon polisi.
Jelas-jelas kami tahu, dia bukan polisi. Dan pernah dipenjara pula!

Ketika suamiku akan meng-call polisi....
dari tangga atas turun 2 tetangga yang tinggal di Wohnung kami juga, di atas Wohnung si cowok ini.
Tetangga atas itu langsung ikut mengclaim ributnya suara musik itu.

Gubrak.....
Ternyata semua orang juga terganggu oleh ulah mereka....bermusik ria..

Akhirnya.....terjadi perang mulut antara tetangga2 kami yang baru datang tadi dengan si pemilik Wohnung yang sedang berpesta ria tsb.
Benar-benar perang mulut  ....dalam bahasa Jerman....

Ini bukan diskotik....
ini bukan taman kanak-kanak.

Kalo mau ribut di luar saja.
Kalian tidak punya uang ya.

Ini rumah keluarga.
Kalian juga ribut. Anak-anak kalian sangat mengganggu.
dll....dll....dll


Kami malah melongo...jadi nonton.....
Tapi kami tetap di situ untuk membuktikan bahwa kami tidak takut polisi atau apa lah.
Dan bahwa kami legal di sini....di Jerman.

Akhirnya, karena mereka ngotot tetap akan berpesta ria dan bermusik ria...
Kami yang complain....ada 3 keluarga....langsung call polisi.
10 menit kemudian 2 orang polisi datang.

Ketika polisi memencet bel. Pintu terbuka.
Dengan ramah mereka berjanji akan menghentikan pesta dan akan menstel musik pelahan.

Kemudian kepada kami, polisi tersebut berkata.
Jika dalam 10 menit masih ribut. Telpon lagi saja. Dan akan kami proses.

Belum 10 menit, kami mulai mendengar suara musik.
Pelan....tapi mulai bertambah keras...walaupun tidak sekeras biasanya.

Pintu kami diketuk oleh tetangga yang lain dan dia mengatakan bahwa dia telah menelpon polisi.
Polisi datang. Kali ini 4 orang.
Akhirnya namanya di catat. Dan satu kali lagi dia ribut......denda 100 Euro.

Yang kami agak bertanya-tanya.......
2 kali kami telpon polisi......dan 2 kali polisi datang.................
cuma mencatat namanya saja.....
Apa karena si polisi juga orang Jerman and kami orang asing.
Kebetulan 2 tetangga kami itu pun adalah orang asing juga, namun besar di Jerman.
Sementara si sumber keributan ....semuanya asli Jerman.
Who knows....

Tapi tidak apa-apa................
Yang pasti....pestanya bubar..............dan malam itu tidak ada suara musik.......
Tetap saja mereka, orang-orang Jerman juga takut pada hukum negara mereka yang
lempeng.

(Diedit, mungkin agak beda dikit dengan urutan kejadian)

18 comments:

  1. haduh nyebelin banget ya mbak punya tetangga kaya gitu...... tapi mending tuh pestanya bubar.... and semoga ga ada pesta lagi minggu depan hehehehe.... biar sekeluarga bisa tidur nyenyak

    ReplyDelete
  2. asli nyebelin banget kalo ketemu tetangga yang gitu,sabar ya say..

    ReplyDelete
  3. Susah juga yah Sann..
    Semoga mereka gak lagi bikin kacau minggu depan..

    ReplyDelete
  4. Yah, hidup di negara orang, orang asing selalu dipandang sebelah mata.. tapi blom tahu hukum disini si, apakah kalo buat kegaduhan, bisa langsung kena denda atau langsung masuk penjara.. atau yang seperti bu Sannyo ceritakan..
    Sabar bu Sannyo..

    ReplyDelete
  5. jangan minder kak kalo berurusan sama orang sini, walaupun kita orang asing tapi hak kita sama dengan mereka. Polisi memang ngga bisa bikin apa2 selain menegur dan mengancam dengan denda. Kasus seperti itu sering terjadi dan ngga mungkin setiap kali tetangga berantem hanya karena kegaduhan langsung didenda atau didenda, pasti awalnya hanya ditegur dulu.
    Tetanggaku seorang ibu tua asli jerman pernah dilemparin petasan sama anak iseng dari luar, untung ngga kena dia, tapi karpet rumahnya sempat kebakar dikit. Dia langsung telpon polisi dan lapor, pak polisinya hanya datang dan nyatet doang, ngga bertindak apa2 untuk nyari anak bandel tsb. Pada dasarnya sama aja kok perlakuan mereka ke orang mereka sendiri dan ke orang asing. Kadang aku rasa, kitanya yg udah minder duluan :)

    Mudah2an ngga ribut2 lagi yaaa....

    ReplyDelete
  6. hahahahaaaa
    seru yahhhhhh
    hebat abang... hidup abang

    ReplyDelete
  7. iya yen...thanks...semoga mereka cepet pindah ha..ha..ha...bukan kami yang pindah ya...

    ReplyDelete
  8. "Pada dasarnya sama aja kok perlakuan mereka ke orang mereka sendiri dan ke orang asing...."

    Wah....sip nih....makin yakin lagi bahwa hukum Jerman lempeng....nggak pandang bulu....

    ReplyDelete
  9. wah...udah sempet gue cegah...da males atuh berhubungan dg polisi he..he.....bertahan sampe 9 bulan...akhirnya meledak...
    keterlaluan sih...yg malam itu....

    ReplyDelete
  10. bikin barang bukti aja, rekamin kalau perlu
    soalnya disini, semuanya perlu hitam di atas putih :-)
    kalau cuma berdasarkan aduan lisan susah

    ReplyDelete
  11. Duh..susah yah kalo punya tetangga kayak gitu.Landlord nya dah tau kalo kelakuannya begitu? kalo masih tetep aja menggangu sebaiknya dibicarakan aja ke landlord supaya ditindaklanjuti dan lapor lagi ke polisi daripada tiap malam nggak bisa tidur :)

    ReplyDelete
  12. enggak enak banget punya tetangga enggak tau aturan begitu...setaun sudah berlalu, bagaimana kabarnya dengan tetangga itu sekarang?

    ReplyDelete
  13. syukurlah, dia udah pindah. Kami sekarang punya tetangga baru. Orang jerman juga. Tapi baiikkk banget.

    ReplyDelete
  14. baguslah kalo sudah pindah dan dapat tetangga baru.....dirayain besar-besaran dong waktu dia pindah....he,he,he

    ReplyDelete
  15. he..he..he..se gedung merayakan...hahahaha...

    ReplyDelete